BIOPORI
DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN
Sekarang ini keperdulian terhadap lingkungan
hidup sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Bahkan
kalau bisa memang kita sebaiknya mulai melakukan langkah-langkah kecil untuk
mencapai agregat yang besar dampaknya bagi lingkungan.
Pengertian tentang ‘biopori’ dan ‘lubang biopori’
telah penulis jelaskan dengan beberapa pendapat yang berbeda dari berbagai
kalangan. Untuk lebih memahami dari penjelasan diatas, penulis pada bagian ini
akan menampilkan beberapa gambar tentang biopori.
Lubang resapan biopori adalah lubang
silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 – 30 cm
dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah
dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah (Gambar 2.) Lubang
diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Biopori adalah
pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna
tanah atau akar tanaman (Gambar 3). Gambar 4, menunjukkan penampang dari lubang
resapan biop
2.2 Manfaat Biopori
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari
biopori, bila kita mau menerapkannya di lingkungan sekitar. Namun, hasil
penerapan biopori akan lebih memuaskan jika kita semua mau bergotong-royong
untuk menerapkannya secara bersama-sama di lingkungan. Semakin banyak yang
menerapkan, maka semakin besar manfaat yang kita peroleh. Dalam hal ini,
penulis akan menyebutkan semua manfaat dari diterapkannya biopori dalam
lingkungan adalah sebagai berikut
- Griya (2008) menguraikan manfaat biopori sebagai berikut:
a. Mencegah banjir
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan
bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari
masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta
memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak
pula dan dapat mencegah terjadinya banjir. Berkurangnya ruang terbuka hijau
menyebabkan berkurangnya permukaan yang dapat meresapkan air kedalam tanah di
kawasan permukiman. Peningkatan jumlah air hujan yang dibuang karena
berkurangnya laju peresapan air kedalam tanah akan menyebabkan banjir pada
musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
1. Tempat pembuangan sampah organik
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi
masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah
ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non
organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dalam lubang biopori yang kita
buat.
- Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori
merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut
dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di
sekitarnya.
- Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi
mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah
menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara
1. Meningkatkan daya resapan air
Kehadiran lubang resapan biopori
secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom
atau dinding lubang. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm
dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2
atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah
berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan
78,5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100
cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang
resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya.
Oleh karena itu, bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya
alam meresapkan air. Dengan demikian kombinasi antara
luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan
meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
- Mengubah sampah organik menjadi kompos
Lubang resapan biopori ‘diaktifkan’ dengan memberikan
sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi
organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah
yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses
seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap
air juga sekaligus berfungsi sebagai “pabrik” pembuat kompos. Kompos dapat
dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis
tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman atau sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai
pupuk sayurannya.
- Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman
Seperti disebutkan di atas, Lubang Resapan Biopori
(LRB) diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran
tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga
atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan “saluran” air untuk meresap
ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga
atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya
sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung
dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat
tenaga dan biaya.
Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah
memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu.
Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh
biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfer sebagai gas rumah kaca;
berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Dengan banyak manfaat
biopori sebagaimana yang disampaikan diatas, SMP N 2 Sulang sebagai lembaga
pendidikan yang menyandang status sekolah adiwiyata tentu sangat mempertakan
betul hal tersebut dan mendorong warga sekolah untuk selalu memperhatikan aspek
keseimbangan alam termasuk didalamnya meperbanyak lubang biopori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar